Karakteristik Benua Antarktika - Benua Antartika merupakan benua
yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Tempat terdingin di muka bumi ini
sebagian besar tertutup es sepanjang tahun. Meskipun legenda dan
spekulasi tentang sebuah Terra Australis (Tanah Selatan) sudah ada sejak
zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada
tahun 1820 dan pendaratan yang pertama terverifikasi pada tahun 1821.
Letak dan Luas Benua Antarktika
Wilayah Antartika merupakan benua paling selatan (kutub selatan) dengan
luas 14.000.000 km2 (280.000 km2 bebas es; 13.720.000 km2 tertutup oleh
es).
Iklim Benua Antarktika
Antartika adalah tempat terdingin di Bumi dengan suhu mencapai -85° dan
-90° Celsius di musim dingin, dan 30° lebih tinggi di musim panas.
Bagian tengahnya dingin dan kering serta hanya mengalami sedikit curah
hujan. Turunnya salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan catatan
tertinggi 48 inchi dalam 48 jam. Hampir seluruh benua ini diselimuti es
setebal rata-rata 2,5 kilometer. Tergantung pada lintangnya serta waktu
malam atau siang yang konstan, membuat iklim yang biasa dialami manusia
tidak terdapat di benua ini.
Populasi Benua Antarktika
Diperkirakan terdapat sekitar 1.000 orang tinggal di Antartika dalam
satu waktu, namun bergantung juga terhadap musim. Orang yang tinggal di
Antartika biasanya menggunakan zona waktu negara asalnya. Walaupun tidak
ada pemukim tetap, 29 negara yang menandatangani Traktat Antartika
memiliki stasiun riset yang umumnya selalu digunakan sepanjang tahun.
Emilio Marcos Palma (lahir 7 Januari, 1978) sampai sekarang adalah orang
pertama yang lahir di Antartika. Ia adalah seorang warga negara
Argentina. Lalu pada tahun 1986/ 1987 di stasiun Chili lahir pula
seorang anak lelaki dan perempuan.
Flora dan Fauna Benua Antarktika
Tidak ada tumbuhan yang dapat hidup di Benua Antartika, karena terlalu
lembab dan dingin. Hewan yang umum dijumpai di wilayah ini adalah
pinguin. Pinguin adalah jenis burung yang tidak bisa terbang, namun
pinguin merupakan penyelam yang ulung. Hewan lainnya adalah singa laut,
anjing laut, dan ikan paus.
Klaim Teritorial Benua Antarktika
Beberapa negara, terutama yang letaknya tidak jauh dari Antartika pada
awal abad ke-20 mengklaim beberapa wilayah di Antartika. Pengklaiman ini
secarapraktis tidak ada artinya, namun seringkali digambarkan oleh para
ahli kartografi dalam membuat peta dan atlas.
a) Argentina: 25° B sampai 74° B; sebagian meliputi wilayah Chili dan
Britania. Antártida Argentina diklaim pada tahun 1943 sebagai bagian
wilayah Provinsi Terra Fuega, Antartica, dan Kepulauan Atlantika
Selatan.
b) Australia: 160° T sampai 142° T dan 136° T sampai 45° T; diklaim pada 1933 sebagai Teritorium Antartika Australia.
c) Britania Raya: 20° B sampai 80° B; meliputi wilayah Argentina dan
Chili, diklaim pada tahun 1908, lihat pula Teritorium Antartika
Britania.
d) Chili: 53° B sampai 90° B; juga meliputi wilayah Argentina dan Britania; mulai tahun 1940.
e) Perancis: 142° T sampai 136° T; tanah Adelie diklaim pada 1924.
f) Selandia Baru: 150° B sampai 160° T; Dependensi Ross diklaim pada 1923.
g) Norwegia: 45° T sampai 20° T; diklaim pada 1938 sebagai Tanah
Dronning Maudland, termasuk pulau Peter I. Walaupun antara 90O B dan
150O B belum diklaim siapa-siapa.
Wisata Antarktika Benua Antarktika
Antartika sudah memiliki jasa layanan telepon nirkabel. Di Pangkalan
Marambio milik Argentina terdapat sebuah menara selular yang menggunakan
teknologi AMPS dan di Pulau Raja George terdapat sebuah menara GSM
Entel Chili. Selain alat ini, komunikasi terbatas pada koneksi satelit.
Kode telpon internasional untuk Antarktika adalah +672. Ada dua maskapai
penerbangan yang melayani penerbangan melintasi Antartika untuk
menikmati pemandangan dari udara yaitu Qantas Airlines dan Air New
Zealand. Namun setelah kecelakaan pesawat Air New Zealand penerbangan
TE-901 yang menabrak gunung Erebus pada tanggal 28 November 1978,
penerbangan menikmati pemandangan Antartika dari udara ini kemudian
dihentikan.
Kondisi Lingkungan dan Potensi Alam Benua Antarktika
Kerja sama internasional untuk Antarktika dimulai dengan ekspedisi
ilmiah pada akhir tahun 1050-an. Pada masa itu, selama masa Perang
Dingin antara Amerika dan Soviet terdapat kekhawatiran bahwa Antarktika
akan digunakan untuk kepentingan militer. Sebagai hasilnya, muncullah
Perjanjian Antarktika pada tahun 1961 yang menjamin bahwa benua itu
dipakai untuk tujuan damai.
Pada masa sekarang, ketakutan tentang polusi telah membawa Antarktika
menjadi berita utama lagi. Alasannya adalah bahwa polusi telah mencapai
Antarktika dan sepertinya akan bertahan selamanya. Iklim Antarktika
tidak akan menyebarkan polusi, melainkan akan memeliharanya. Polusi juga
mengancam ekologi yang berproduktivitas tinggi di sekitar lautan bagian
selatan. Di bawah es dan salju di Antarktika telah ditemukan timbunan
emas, bijih besi, dan logam-logam lainnya yang sangat berharga. Sebagai
hasilnya, beberapa negara enggan melarang penambangan dan jenis
pengambilan mineral lainnya di Antarktika. Kemungkinan dari pertambangan
dengan skala besar di Antarktika telah diperingatkan oleh para pencinta
lingkungan dunia. Mereka berargumen bahwa Antarktika harus dinyatakan
sebagai taman dunia, bebas dari segala bentuk pengembangan ataupun
pertambangan.