Peta dunia
A. Pendahuluan
Bangsa barat mulai datang ke Indonesia pada abad ke 16.Mereka adalah
bangsa Portugis (1511), Spanyol (1521), Belanda (1596), Inggris (1602), dan
Jepang (1942).Secara sistematis bangsa- bangsa barat itu, terutama Portugis dan
Belanda berhasil menancapkan pengaruh politiknya di Indonesia.
B. Proses Kedatangan Bangsa Eropa Diberbagai
Daerah
a.
Latar Belakang
Kelatarbelakangan bangsa Eropa ke Indonesia
karena terjadinya perang salib antara islam Turki dan nasrani Eropa yang
disebabkan karena larangan terhadap orang-orang nasrani untuk berziarah ke kota
sucinya. Tahun 1453, kemenangan berada ditangan Islam Turki dengan jatuhnya
konstantinopel ke tangan Turki.Jatuhnya konstantinopel ketangan Turki
menyebabkan terputusnya hubungan perdagangan antara Eropa dengan Asia Barat
yang berakibat rempah-rempah menjadi langka dan sulit dicari dipasaran Eropa.
Kelangkaan rempah-rempah inilah yang mendorong bangsa-bangsa Eropa berusaha
mencari sumber utama rempah-rempah dan sekaligus
menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan
rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia) yang ada di
Indonesia
b. Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra
Faktor pendorong penjelajahan samudra yaitu :
-
Gold
(mencari kekayaan berupa rempah-rempah)
-
Gospel
(menyebarkan agama islam)
-
Glory
(mencari kejayaan)
-
Faktor
Iptek, yaitu sarana pendukung berupa kompas, teropong, mesin dan peta
-
Jatuhnya
konstantinopel ketangan bangsa Turki
c. Tokoh-tokoh penjelajah samudra
1. Penjelajah-penjelajah Portugis
a. Bartholomeus Diaz
b. Vasco Da Gama
c. Alfonso D’albuquerque
2. Penjelajah-penjelajah spanyol
a. Christophorus Columbus
b. Ferdinan Magelhaens
d. Bangsa-bangsa
penjajah Indonesia
1).
Penjajahan Portugis
Portugis dipimpin oleh Alfonso D’ Albuquerque
berhasil menguasai Malaka pada tahun1511.Malaka kemudian dijadikan pusat
kakuasaan dan kekuatan Portugis.Kedudukan bangsa Portugis di Malaka semakin
kuat.Pada tahun 1512, Portugis mengirim beberapa kapal dagang ke Maluku yang
pada sat itu, kerajaan ternate dan kerajaan tidore sedang saling bermusuhan.
Raja Ternate meminta Portugis untuk membantu berperang melawan Tidore.Portygis
sanggup membantu Ternate melawan tidore dengan syarat Portugis diperbolehkan
menjalankan MONOPOLI PERDAGANGAN. Dengan perjanjian ini kerajaan
ternate kehilangan kebebasan nenjual rempah-rempah ke pedgang lain yang lebih
tinggi harganya. Atas seruan Sultan Ternare,rakyat Ternate bangkit melawan
Portugis.Namun pada tahun 1565 keduanya mengadakan perundingan damai.
Setelah itu peperangan kembali pecah dengan terbunuhnya Sultan
Harun oleh Portugis tahun 1570.Dan pada tahun 1575, rakyat Ternate berhasil
merebut benteng portugis dan sekaligus berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
Pada tahun 1532, Gubernur Portugis di
Malaka,Alfonso D’ Albuquerque, mengutus Henrique untuk menemui Raja
Saiman (raja Sunda yang belum ditaklukkan Demak). Kedatangan Portugis
tersebut disambut baik.Waktu itu, Raja Saiman memerlukan dukungan untuk
menghadapi kekuatan Demak yang ingin menguasai seluruh Jawa Barat. Portugis
diizinkan membangun pangkalan dan kantor dagang di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Portugus brharap kerja sama ini akan memudahkan jalan menuju Banten.Akan
tetapi, maksud Portugis tersebut tidak tercapai. Dengan cepat tentar Demak, di
bawahpimpinan Fatahillah,dapat menguasai Banten, akhirnya Portugis dapat diusir
Sunda Kelapa. Oleh karena sikapnya,yang tamak, licik dan kasar, Portugis
dimusuhi hampir di semua daerah. Di Sumatera, Portugis tidak bisa membandingi
kekuata kerajaan Aceh. Di Jawa, karena pengaruh Kerajn Demak, yang begitu kuat,
Portugis hanya dapat diterima di Pasuruan dan Blambangan.Akhirnya, Portugis
memutuskan mengalihkan kegiatannya ke daerah Nusa Tenggara.Pangkala pusat yang
mereka pilih adalah Timor Timur.Setelah Belanda datang dan dan merebut Maluku
tahun 1614, kedudukan Portugis semakin lama semakin terdesak.
2) Penjajahan Spanyol
Pada tanggal 8 November 1512, Spanyol tiba di
Maluku.Tujuan utama kedatangannya adalah untuk membeli rempah-rempah.
Mereka datang melalui Filipina dan Kalimantan Utara menuju Tidore, Bacan,
dan Jailolo.Setelah memasuki Pelabuhan Tidore (Seram), mereka diterima dengan
sangat ramah oleh Raja Tidore.Alasannya, raja tidore mengharapkan Spanyol mau
membantu mereka dalam peperangan melawan Ternate yang ternyata dibantu oleh
Portugis. Terjadilah kerja sama erat di antara mereka, namun lebih
menguntungkan pihak Spanyol. Kedatangan Spanyol akan mengancam Portugis dalam
dalam Monopoli perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, Portugis merencanakan
penyerbuan tehadap Spanyol. Pada tahun 1529,Portugis bersama sekutunya ( Ternte
dan Bacan ) berhasil mengakahkan Tidore dan Spanyol.
mereka menuduh bangsa Spanyol melanggar perjanjian, maka kemudianmereka
membuat perjanjian yang disebut Perjanjian Saragosa (1526)
yang isinya menyebutkan bahwa Nusantara milik Portugis, sedangkan Filipina
milik Spanyol, dengan batas sebelah timur garis meridian Irian JayaDengan
perjanjian itu, Spanyol pun kembali ke Filipina, dan Portugis kembali dengan
leluasa menerapkan Monopoli perdagangan di Maluku..
3). Penjajahan Belanda
Kedatangan Bangsa Belanda yang beragama
Protestan pada akhir abad ke-16 bertujuan untuk berdagang, tapi selanjutnya
kegiatan mereka adalah berdagang sekaligus memonopoli dan ingin menjajah.Tahun
1595, dipimpin oleh Cornelis de Houtman, bangsa Belanda tiba di Pelabuhan
Banten, kedatangan mereka disambut baik para pengusaha dan rakyat Banten, hal
ini dikarenakan akan menambah ramai Pelabuhan Banten dan akan menambah
penghasilan rakyat Banten. Tapi kebaikan rakyat Banten disalahartikan oleh
Belanda, yang ingin mendapatkan untung besar dengan meminta agar Banten
memberikan sejumlah besar lada diluar kemampuannya untuk membayar.Akibatnya,
timbul perselisihan antara pihak Belanda dengan Banten yang puncaknya semua
kapal Belanda diperintahkan pergi dan dilarang datang dan berdagang di Banten.Tahun
1598, kapal dagang Belanda dibawah pimpinan Yacob Van Neck tiba di Banten,
kedatangan mereka disambut baik rakyat Banten.Pada
tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang di Indonesia lewat
usulan Olden Barneveld yang bernama VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ).
Yang tujuan didirikannya sebagai berikut:
- Menghilangkan persaingan dagang sesama pedagang
Belanda sendiri.
- Mempersatukan para pedagang Belanda untuk
menghadapi persaingan dengan para pedagang dari bangsa lain.
Agar VOC mampu menjalankan tugasnya dengan
baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka pemerintah Belanda
memberikan hak istimewa kepada VOC. Hak tersebut dinamakan hak oktroi.Isi dari
hak oktroi tersebut adalah sebagai berikut.
- Hak untuk melakukan monopoli perdagangan di
Indonesia.
- Hak untuk memiliki angkatan perang sendiri.
- Hak mengadakan perjanjian dengan para
pemimpin di Indonesia.
- Hak untuk mencetak dan megedarkan uang sendiri.
Dengan hak istimewa tersebut membuat
prdagangan Belanda maju pesat.Kemajuan VOC membuat pejabat-pejabatnya malah
melakukan koruupsi.Keuntungan yang didapat pun banyak digunakan untuk keperluan
perang, sehingga mengalami kebangkrutan dan akhirnya dibubarkan pada abadke-18
tepatnya 31 Desember 1799.mereka tidak hanya puas dengan keuntungan dagang,
tapi juga lebih dari itu, seperti:
- Menguasai
kerajaan-kerajaan di Indonesia
- Melaksanakan
monopoli dagang rempah-rempah
- Menguasai
pelabuhan penting bagi perdagangan
4). Penjajahan Jepang
Masa penjajahan Jepang di
Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945
seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas
nama bangsa Indonesia.Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki
oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli
mengalihkan ekspor untuk Jepang ke AS dan Britania.Negosiasi dengan Jepang yang
bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941,
dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di
bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan
revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan
Jepang pada Maret 1942.
Untuk menarik perhatian
rakyat Indonesia maka Jepang membentuk organisasi-organisasi militer sebagai
pengganti oraganisasi pergerakan yang ada di Indonesia. Organisasi tersebut
diantaranya:
a) GERAKAN TIGA A
Mempunyai semboyan :
Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Dipimpin
oleh Syamsuddin SH. Tahun 1943, dibubarkan karena tidak mendapat simpati dari
rakyat dan diganti Putera.
b) PUTERA (Pusat Tenaga
Rakyat)
Putera dibentuk tahun 1943
dipimpin oleh empat serangkai yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan Kyai Haji Mas Mansyur. Tujuan dibentuk Putera yaitu untuk membantu Jepang
dalam setiap perang yang dilakukannya.Tetapi Oraganisasi Putera merupakan
bumerang bagi Jepang sebab anggota Putera memiliki nasionalisme yang tinggi.
c) PETA(Pembela Tanah Air)
Peta merupakan organisasi
bentukan jepang yang terdiri dari pemuda Indonesia.Organisasi ini disebut pula
Giyugun.Mereka mendapat latihan militer dari Jepang.Tujuannya untuk memenuhi
kepentingan peperangan Jepang di Lautan Pasifik.Ternyata perkembangan Peta
sangat membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan melalui perjuangan fisik.
Keberadaan Jepang di Indonesia menimbulkan perlawanan dari rakyatdi
berbagai daerah di Indonesia, seperti :Daerah Aceh,Daerah Indramayu (Karang
Ampel, Sindang),Daerah
Sukamanah, Tasikmalaya,Blitar, danDaerah Kalimantan Barat
Akhirnya tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu.
5). Penjajahan inggris
Angkatan bersenjata
Inggris di bawah pimpinan Lod Minto berhasil menduduki Batavia ( sekarang
Jakarta ) pada tanggal 3 Agustus 1811. Niat Inggris untuk menguasai Pulau Jawa,
secara tegas ditolak oleh Lamsen yang merupakan gubernur jenderal Hindia
Belanda waktu itu.Maka terjadilah pertempuran dimenangkan Inggris. Belanda kalu
menyerah di desa tuntang ( salatiga ) dan langsung diadakan perjanjian di
tempat tersebut pada tanhhal 17 September 1811. Isi perjanjian adalah bahwa
Pulau Jawa harus diserahkan pada inggris dan Belanda harus menerimanya.
Setelah jatuh ke tangan Inggris, Lord Minto selaku gubernur EIC ( east
India company ) mengangkat Thomas Stmford Raflesia menjadi gubernur jenderal
inggris di Pulau Jawa. Dalam memerintah, Raflesia menerapkan kebujakan system
ekonomi liberal.Hal ini bertujuan menciptakan perekonomian Jawa tanpa tekanan
dan paksaan.Selain itu, juga diterapkan kebijakan pajak tanah.Pokok-pokok
kebijakan pajak tanah Rafles dapat diuraikan sebagai berik
- Bentuk-bentuk
kerja paksa wajib dihapuskan rakyat diberi kebebasan untuk menanam semua jenis
tanaman.
- Peran
Bupati untuk menarik pajak dihapus. Para Bupati dijadikan aparat Negara yang
bertanggung jawab terhadap pemerintah kolonial Inggris.
C. KEMBALINYA PEMERINTAHAN
KOLONIAL BELANDA
a. Sitem Tanam Paksa
Sejak perjanjian London (
perjanjian Inggris dan Belanda ) yang salah satu butir kesepakatan itu berisi
bahwa Inggria bersedia mengembalikan wilayah Indonesia kepada Belanda. Penguasa
Hindia Belanda selanjutnya meneraokan berbagai kebijakan yang intinya adalah monopoli,
pemerasan, danpengerahan tenaga rakyat. Selanjutnya pada tahun 1830
pemerintah Belanda menetapkan Johannes Van Bosch sebagai gubernur baru di
Indonesia.Van Den Bosch tetap dibebani tugas seperti pendahulunya. Intuk
menyelesaikan tugas tersebut,Van Den Bosch melaksanakan system tanam paksa (
cultuurstelsel ). Dengan system itu, Belanda berharap dapat mengumpulkan
sejumlah tanaman yang akan dipasarkan di amerika dan eropa.
Ketentuan pokok
tanam paksa terdapat pada lembaran Negara 22tahun 1834 ( staatsblad ) yang
memuat 7 hal yang sangat menyengsarakan rakyat pribumi yang dikarenakan adanya
penyimpangan-penyimpangan yang muncul selama tanam paksa ( culturstelsel ).
Penyimpamgan tersebut di antaranya sebagai berikut.
- ·
Banyak
tenaga kerja yang seharusnya menerima upah, kenyataannya tidak benar
- ·
Kegagalan
panen sering kali dibebabkan kepada petani.
- ·
Lahan
untuk tanam paksa tetap kena pajak.
- ·
Kelebihan
panen tidak diserahkan kepada rakyat.
· Rakyat
lebih banyak mencurahkan waktu dan tenaganya untuk tanam paksa ( ketentuan
kerja wajib 66 hari dalam setahun dilanggar ).
System tanam paksa ini memberikan dampak negatif bagi Indonesia dan
dampak positif bagi Belanda.
a) Bagi rakyat Indonesia,
yaitu:
·
Terjadinya
penderitaan dan kemiskinan,
·
Banyak
penduduk Jawa yang berkurang, akibat penderitaan, penyakit, dan dibawa ke luar
Jawa untuk kerja rodi.
b) Bagi Belanda, yaitu:
·
Teratasinya
krisis keuangan Negara Belanda,
·
Pemerintahan
Belanda mengalami kelebihan anggaran keuangan.
System tanam paksa ini menyebabkan
bangsa Indonesia menderita sehingga muncul reaksi berupa perlawanan dari
orang-orang Belanda sendiri, baik secara perorangan maupun melalui parlemen.
Tokoh-tokoh belanda yang menentang system tanam paksa yaitu:
1. EDUARD DOUWES
DEKKER ( 1820-1887 M )
2. BARON VAN
HOEVEL ( 1812-1870 M )
b. Sistem
Liberal ( Sistem Usaha Swasta )
Setelah dikeluarkan Undang-undang Agraria (1870), kaum Liberal Belanda
dapat menanamkan modalnya di Indonesia dengan cara membuka berbagai macam
perkebunan. System ini juga disebut system pintu terbuka.
Tujuan dikeluarkannya undang-undang agraria sebagai
berikut.
- Melindungi
hak milik petani agar hak milik tanahnya tidak hilang dari penguasa asing.
- Member
kesempatan kepada para pengusaha asing untuk membuka perkrbunan di Indonesia
dengan menyewa tanah penduduk pribumi.Membuka lapangan kerja bagi penduduk
pribumi yang tidak memiliki tanah dengan bekerja di perkebunan asing.
Akibat kebijakan politik liberal( pintu terbuka ) bagi
rakyat pribumi sebagai berikut.
- ·
Dihapuskannya
system tanam paksa.
- ·
Hindia
Belanda mulai menjadi produsen hasil-hasil perkebunan yang penting.
- ·
Rakyat
mulai mengenal pentingnya uang.
- ·
Menurunnya
usaha kerajinan rakyat karena terdesak barang-barabng impor.
- ·
Pemerintah
Belanda banyak membangun sarana prasarana di Indonesia.
D. Upaya bangsa Eropa
Upaya bangsa Eropa untuk menguasai bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut;
1.
Melaksanakan politik monopoli dagang di
Indonesia, dengan maksud agar bangsa-bangsa Eropa dapat menguasai serta
mengendalikan kegiatan ekonomi dan perdagangan di Indonesia. Untuk itu maka
bangsa-bangsa Eropa membentuk kongsi atau perusahaan perdagangan. Contohnya
adalah Verenigde oost Indische Copagnie (VOC) merupakan kongsi dagang milik
orang-orang Belanda.
2. Melaksanakan politik Devide Et Impera atau
politik adu domba. Untuk menguasai wilayah Indonesia maka bangsa-bangsa Eropa
mengadu domba rakyat Indonesia. Contoh pemerintah VOC Belanda mengadu domba
Sultan Ageng Tirtaya dari kerajaan Banten dengan putranya yaitu Sultan Haji.
3.
MengEropakan bangsa Indonesia, maksudnya
kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang ada di Indonesia diganti
seperti kondisi yang ada di negara-negara Eropa. Contohnya kota Jakarta pada
masa pemerintahan VOC Belanda diganti menjadi Batavia, karena di Belanda ada
negara bagian yang namanya Republik Batav.
4.
Di Indonesia bangsa-bangsa Eropa membentuk
pemerintah jajahan atau kolonial. Dengan tujuan agar dapat mengendalikan
seluruh kegiatannya di Indonesia. Disamping itu juga membangun kekuatan militer
untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia. Contohnya adalah “ Pemerintahan
VOC Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Jendral.”
E. Dampak Kedatangan
Bangsa Eropa Ke Indonesia
a.
Bidang
Politik
Ø Positif :
- · Indonesia
mengenal berbagai macam alat perang yang belum diketahui sebelumnya.
- · Rakyat
Indonesia diajarkan/mengetahui cara atau teknik dalam berperang
Ø Negatif :
- · Adanya
angkatan perang
- · Organisasi
politik di Indonesia tidak berkembang bahkan dihapuskan oleh Jepang
- · Didirikan/
dibentuknya berbagai organisasi Jepang
- · Kehidupan
politik rakyat diatur oleh pemerintah eropa
- · Menumbuhkan
sikap invidualisme, tidak adanya rasa kepeduliaan terhadap orang lain, padahal
bangsa Indonesia dulu dikenal dengan gotong-royong.
b. Bidang Ekonomi
Ø Positif :
· Indonesia
mengetahui tentang tata cara bertani yang baik dan benar, juga mengetahui
jenis-jenis tanaman (sistem tanam paksa) yang laku dipasaran internasional.
Ø Negatif :
- ·
rakyat
Indonesia banyak yang tertindas
- ·
Bangsa
Indonesia dilanda kemiskinan dan kemelaratan
c.
Bidang
Sosial
Ø Positif :
·
Indonesia
dapat mengetahui, bahwa pentingnya kerja dalam bersosialisasi antarsesama, dan
harus memperkuat kesosialan tersebut agar tujuan bersama dapt tercapai
Ø Negatif :
- Adanya
perbedaan status sosial
- Kehidupan
sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab rakyat harus memenuhi kebutuhan
perang dalam menghadapi musuhnya.
- Rakyat
juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha pada masa jajahan
jepang. Dari kerja paksa tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat
kelaparan dan terkena penyakit.
d. Bidang Kebudayaan
Ø Positif :
- Dapat
mempelajari kebiasaan, pola pikir, dan perilaku bangsa eropa yang maju sehingga
mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka
- Adanya
kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita
sendiri ke luar negeri.
- Terjadinya
akulturasi budaya yang mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yang unik.
Ø Negatif :
·
Mudah
terpengaruh oleh hal yang berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai
bangsa Indonesia karna perilakunya banyak meniru budaya barat.
F. KESIMPULAN
Dalam
makalah ini dapat disimpulkan bahwatanda-tanda terjadinya penjajahan itu
sendiri jika kebebasan terhadap negara sudah tidak ada, kebebasan tersebut
beerupa hak-hak dasar atau Hak Asasi Manusia dan juga dijelaskan bahwa negeri
kita Indonesia tecinta ini dulu sampai sekarang memang sangat kaya baik SDA
(Sumber Daya Alam) maupun SDM (sumber Daya Manusia). Hal ini menyebabkan
bangsa-bangsa dari Eropa dan dari Jepang tertarik untuk datang berdagang yang
berujung pada penjajahan dimana penjajahan ini memberikan dampak yang ekstra
buruk bagi bangsa kita.
Adapun bangsa Eropa yang pernah menjajahan Indonesia
yaitu portugis, spanyol,Inggris, dan Belanda serta dari Asia Timur yaitu Jepang
yang seharusnya pada sat itu menjaga dan melindungi kita sebagai sebenua Asia
bukannya menyiksa dan menginjak-injak bangsa ini bagaikan sampah yang tiada
artinya. Namun penderitaan itu akhirnya terbalaskan dengan proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Setiap kebudayaan
yang mempengaruhi suatu daerah atau suatu negara dapat memberikan dampak yang
baik terhadap negara tersebut dan juga dapat memberikan dampak yang buruk,
tergantung dari cara negara tersebut menerima kebudayaan itu.
G. SARAN DAN PENUTUP
Demikian yang dapat kami
laporkan mengenai materi makalah ini yaitu latar belakang bangsa Eropa ke
Indonesia yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.Tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam makalah kami ini karena terbatasnya pengetahuan
kami.
Kami berharap para pembaca ingin memberikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun kepada kami agar makalah ini semakin baik dan lengkap dengan
adanya usulan atau pertanyaan drai para pembaca.Semoga materi ini berguna bagi
penulis, khususnya juga bagi para pembaca.