Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelahnya Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan yaitu, yang secara terang – terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya dan yang yakin sekali kebenarannya.
Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya
b.
Dalil – Dalil Tentang
Kewajiban Shalat
·
Al-Baqarah, 43
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَىةَ
وَآتُوْ الزَّكَوةَوَارْكَعُوْامَعَ الرَّاكِعِيْنَ
Artinya: Dan dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang yang ruku
·
Al-Baqarah 110
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَوْةَ
وَآتُوْالزَّكَوةَ وَمَاتُقَدِّمُوْا لاَِنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ
عِنْدُاللهِط اِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya :
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu usahakan
dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah
sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan
·
Al –Ankabut : 45
وَاَقِيْمِ الصَّلَوةَ اِنَّ
الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ
Artinya:
Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan
munkar.
·
An-Nuur: 56
وَاَقِيْمُوْ الصَّلاَةَ
وَآتُوْ الزَّكَوةَ وَاَطِيْعُوْ االرَّسُوْلَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya :
Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya
kalian semua diberi rahmat
Dari
dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan
perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”.
Dari
unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga
banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat
keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga
mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka
mereka tidak akan berbuat jahat
2.
Batas Waktu Shalat Fardlu
a. Shalat
Dzuhur
Waktunya:
ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi
sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang
b. Shalat
Ashar
Waktunya:
sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira
pukul 15.00 –18.00 sore
c. Shalat
Magrib
Waktunya:
sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit.
Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore
d. Shalat
Is’ya
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
e. Sholat
Shubuh
Waktunya
: sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul
04.00 – 5.30 pagi
3.
Tentang sholat fardhu
Hukum
sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa
atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah
perbuatan keji dan munkar.
a.
Syarat –syarat Sholat
Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu,
yaitu
1.
Beragama Islam
2.
Memiliki akal yang waras
alias tidak gila atau autis
3.
Berusia cukup dewasa
4.
Telah sampai dakwah islam kepadanya
5.
Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya
6.
Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :
1.
Masuk waktu sholat
2.
Menghadap ke kiblat
3.
Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar
4.
Menutup aurat
b.
Rukun Shalat
Dalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :
1.
Berdiri
2.
Niat
3.
Takbiratul ihram
5.
Ruku' dengan thuma'ninah
6.
I'tidal dengan thuma'ninah
7.
Sujud dua kali dengan
thuma'ninah
8.
Duduk antara dua sujud
dengan thuma'ninah
10.
sholawat kepada nabi
11.
berlindung kepada Allah
dari siksa jahannam &kubur serta fitnah hidup dan mati dan kekejian fitnah
dajjal
13.
Tertib (melakukan rukun
secara berurutan)
c.
Yang Membatalkan Aktivitas
Sholat Kita
Dalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan
hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita, contohnya seperti :
1.
Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2.
Berkata-kata kotor
3.
Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat
4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak
tuma'ninah.
4.
Beberapa Pelajaran Dan
Kewajiban Shalat
a.
Shalat Merupakan Syarat
Menjadi Takwa
Taqwa merupakan hal yang
penting dalam Islam karena dapat menentukan amal / tingkah laku manusia, orang
– orang yang betul – betul taqwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan keji dan
munkar, dan sebaliknya
Salah satu persyaratan
orang – orang yang betul betul taqwa ialah diantaranya mendirikan shalat
sebagimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah
b.
Shalat Merupakan Benteng
Kemaksiatan
Shalat merupakan benteng
kemaksiatan artinya bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.
Semakin baik mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng kemampuan
untuk memelihara dirinya dari perbuatan makasiat
Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan mereka yang melakukan shalat dengan khusu berbuat zina. Maksiat, merampok dan sebagainya.Merampok dan sebagainya tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut: 45
Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan mereka yang melakukan shalat dengan khusu berbuat zina. Maksiat, merampok dan sebagainya.Merampok dan sebagainya tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut: 45
c.
Shalat Mendidik Perbuatan
Baik Dan Jujur
Dengan mendirikan shalat,
maka banyak hal yang didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila
dilaksanakan dengan khusus. Banyak yang celaka bagi orang – orang yang shalat
yaitu mereka yang lalai shalat
Selain mendidik perbuatan
baik juga dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib. Mereka yang mendirikan
tidak mungkin meninggalkan syarat dan rukunnya, karena apabila salah satu
syarat dan rukunnya tidak dipenuhi maka shlatnya tidak sah (batal)
d.
Shalat Akan membangun etos
kerja
Sebagaimana keterangan –
keterangan di atas bahwa pada intinya shalat merupakan penentu apakah orang –
orang itu baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari – hari maupun ditempat
mereka bekerja
Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas
Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas
1.
KESIMPULAN
1.
Shalat merupakan penyerahan diri secara talalitas untuk menghadap
Tuhan, dengan perkataan dan perbuatan menurut syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara
2. Shalat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin yang mukallaf tanpa
kecuali
3.
Hikmah mendidirkan shalat yaitu:
a. Shalat
mencegah perbuatan keji dan munkar
b. Shalat
mendidik perbuatan baik dan jujur
c. Shalat
akan membangun etos kerja