Pada awal ke-20,
pemimpin-pemimpinIndonesia sadar bahwa perlawanan bersenjata tidak akan
berhasil.Apalagi jika perlawanan itu bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan
kebangsaan mulai berkembang. Suku-suku bangsaIndonesia sama-sama menderita
di bawah penjajahan. Penderitaan yang sama itu menimbulkan rasa persatuan.
Merekapun sadar bahwa mereka adalah satu bangsa.dan mempunyai satu tanah air.
Penjajahan Belanda tidak lagi di
lawan dengan kekuatan senjata, tetapi dengan kekuatan politik. Disamping itu,
dilakukan usaha memajukan pendidikan, meningkatkan ekonomi rakyat, dan
mempertahankan kebudayaan. Seluruh rakyat diikutkan dalam perjuangan. Mereka
berhimpun dalam berbagai organisasi.
1.
Latar belakang pergerakan nasional
Pergerakan nasional lahir dari
penderitaan rakyat. BangsaIndonesia terbelakang disemua bidang. Mereka
miskin,ekonominya dikuasai bangsa asing. Orang Indonesiapun hidup dengan biaya
2.5 sen setiap hari. Dibidang Pendidikanpun Indonesia tertinggal.
Sebagian rakyat masih buta huruf. Jumlah sekolah lebih sedikit dibandingkan
jumlah penduduk.Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki sekolah. Rakyat
biasa hanya bisa memasuki memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid diajar
hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka diangkat
sebagai pegawai rendah dengan gaji yang kecil. Pendidikan yang memakai sistem
barat hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji besar, anak bangsawan
atau anak orang kaya.
Rakyat tidak mempunyai tempat untuk
mengadukan nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan
para bupati hanya memerintah sesuai dengan kehendak Belanda. Bahkan,banyak
diantaranya dijadikan alat untuk menindas rakyat. Dalam
keadaan seperti itu, golongan pelajar tampil kemuka. Mereka adalah
orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat. Mereka
mempelopori dan memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di berbagai
bidang. Ada yang berjuang di bidang Politik, Ekonomi, maupun di
bidang Pendidikan. Tujuan perjuangan itu satu, yakni mencapai kemerdekaan
bangsa dan tanah air.
Peristiwa-peristiwa di dalam negeri
berpengaruh pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu antara lain
kemenangan Jepang dalam perang melawan rusia pada tahun 1905, Jepang
bangsa Asiasedangkan Rusia bangsa Eropa(barat). Kemenangan Jepang itu
membuktikan bahwa bangsa Asia bisa mengalahkan bangsa Eropa. Revolusi
cina dan gerakan nsional India dan Filipina, mempengaruhi juga
pergerakan nasional. Revolsi Cina meletus pada tahun 1911. Golongan nasionalis
Cina berhasil mengalahkan Dinasti Manchu yang sudah lama menguasai negeri Cina.
Dinasti Manchu bukan orang cina asli.
Di India terjadi gerakan nasional
menentang penjajahan Inggris. Pemimipin terkemuka India adalah
Mahatma Gandhi.Di Filipina terjadi pula gerakan nasional menentang penjajahan
Spanyol.
Rincian:
ö Max Havelaar karangan Douwes Dekker
atau Multatuli menentang praktek tanam paksa di daerah Lebak, Baron van Hoevel
mengkritik penyelewengan tanam paksa.
ö Theodore van Deventer, menuntut
penghapusan tanam paksa. Dikenal sebagai politik etis atau politik balas budi. Dilaksanakan
th 1901:[edukasi, irigasi, transmigrasi]
ö Untuk anak Eropa dan Bumiputera kelas
atas ada sekolah [HIS, MULO, AMS, Kweekschool, STOVIA, THS]
ö Pendidikan dianggap menaikkan status
sosial anak
ö Pendidikan menimbulkan golongan
cendekiawan/pelajar
2.
Perlawanan Bangsa Indonesia
a. Sebelum tahun 1908 - bersifat lokal -
tidak menggunakan organisasi modern - bergantung kepada seorang pemimpin
b. Sesudah tahun 1908 - bersifat
nasional - menggunakan organisasi modern - tidak bergantung pada seorang
pemimpin
3.
Faktor pengaruh tumbuhnya pergerakan nasional di Indonesia :
1. Faktor
dari dalam
a. Penderitaan akibat praktek-praktek
kolonialisme yang menumbuhkan perasaan senasib dan sepenanggungan
b. Politik Etis menumbuhkan golongan
cendekiawan dan menjadi pelopor pergerakan nasional
2. Faktor
dari luar
a.
Kemenangan
Jepang melawan Rusia dalam perang tahun 1905
b.
Adanya
pergerakan nasional di negara lain seperti India, Fillipina, Cina, Turki